Dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Pengurus Ikatan Pimpinan Tinggi (PIMTI) Perempuan Indonesia, telah melaksanakan serangkaian kegiatan pendampingan Industri Kecil Menengah (IKM), mencakup teknis produksi dan pewarnaan alam serta fasilitasi mesin peralatan bagi Wira Usaha Baru (WUB) Industri Kecil Menengah (IKM) Tenun di Lombok Tengah dan IKM Olahan Kelapa di Lombok Timur.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan dan menguatkan produk IKM, meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar serta meningkatkan nilai jual produk. Dengan demikian, diharapkan IKM di NTB mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional. Selain itu, fasilitasi ini juga bertujuan untuk memberdayakan perempuan dalam sektor industri kecil dan menengah, memberikan mereka keterampilan dan alat yang diperlukan untuk sukses, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Sebanyak 30 peserta, mayoritas perempuan, mengikuti kegiatan yang berlangsung dari 24 hingga 27 Juni 2024.
Fasilitasi mesin peralatan diberikan kepada satu kelompok usaha di Kabupaten Lombok Tengah berupa satu set alat tenun gedogan, dan tiga kelompok usaha di Kabupaten Lombok Timur berupa satu set mesin peralatan pembuat minyak goreng kelapa. Kegiatan ini dilanjutkan dengan kunjungan ke sentra olahan kelapa di Lombok Utara dan sentra tenun di Lombok Tengah pada 28 Juni. Acara puncak berupa sosialisasi dan penutupan diadakan pada Sabtu, 29 Juni 2024 di Hotel Lombok Astoria.
Pada acara penutupan, Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia diwakili oleh Ibu Reni Yanita, Ibu Gati Wibawaningsih, Ibu Sri Hadiati Wara Kustriani, Ibu Sally Salamah, dan Ibu Alphonsa Animaharsi. Dalam sambutannya, Ibu Sri Hadiati Wara Kustriani menyampaikan komitmen PIMTI dalam mendukung pemberdayaan UMKM. Dengan UMKM yang dapat bersaing akan meningkatkan perekonomian daerah yang berimbas pada perekonomian nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Melalui pendampingan teknis dan fasilitasi mesin peralatan ini, diharapkan produk-produk IKM dari NTB dapat lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat luas.
Langkah ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga mendorong kemandirian dan keberdayaan perempuan di sektor industri kecil dan menengah. Fasilitasi ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan industri kreatif dan produk lokal yang berdaya saing. Dengan kolaborasi antara Kementerian Perindustrian dan PIMTI, serta partisipasi aktif masyarakat, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam menggerakkan ekonomi daerah dan memperkuat identitas produk buatan Indonesia di kancah nasional. (Laporan: Putri, Puji)